DENPASAR-Jurnalbali.com
Umumnya, seorang gubernur yang terpilih kembali cenderung lebih santai pada periode kedua, mengingat tidak adanya peluang untuk melanjutkan ke periode ketiga. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Gubernur Bali, Wayan Koster. Bagi tokoh asal Desa Sembiran ini, periode kedua justru menjadi momentum untuk bekerja lebih keras demi Bali.
Berbagai warisan pembangunan monumental telah diwujudkan untuk krama Bali. Program-program yang masih berjalan akan dituntaskan dalam lima tahun ke depan bersama Wakil Gubernur Nyoman Giri Prasta. Grand desain pembangunan jangka panjang Bali 100 tahun ke depan mulai ditata melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
“Gubernur lain biasanya lebih santai di periode kedua karena tidak maju lagi ke periode ketiga. Tapi saya justru memilih bekerja lebih keras. Periode ini, saya akan meningkatkan kecepatan kerja dibandingkan periode pertama,” ujar Gubernur Wayan Koster dalam pernyataannya di Denpasar.
Menurut Koster, periode kedua ini menjadi waktu krusial untuk menyelesaikan program-program fundamental. Ia ingin meninggalkan warisan berupa sistem dan tatanan yang kokoh bagi generasi penerus Bali.
“Semua yang mendasar harus selesai pada periode ini. Dengan begitu, pemimpin selanjutnya tidak akan terbebani dan bisa melanjutkan pembangunan dengan lebih baik. Sistem dan tatanan yang sudah baik akan memudahkan mereka,” jelas lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
Visi Bali Era Baru 2025–2125 kini mulai diwujudkan. Gubernur Koster berkomitmen menata Bali menjadi daerah yang ajeg (stabil) demi generasi mendatang. Tatanan yang kuat akan memastikan pencapaian pembangunan tidak menurun, khususnya dalam menjaga kesucian dan keharmonisan alam, manusia, dan kebudayaan Bali.
Komitmen Koster-Giri dalam melestarikan budaya, seni, tradisi, adat, alam, dan krama Bali tak perlu diragukan. Setiap program kerja selama lima tahun ke depan akan berpihak pada pelestarian ini. Bahkan sebelum resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2025–2030 pada 6 Februari 2025, Koster-Giri telah bekerja penuh selama sebulan.
Beberapa isu mendesak seperti pengelolaan sampah, kemacetan, penyediaan air bersih, penanganan wisatawan nakal, vila ilegal, dan spa berkedok prostitusi akan menjadi prioritas mereka usai pelantikan dan serah terima jabatan pada 7 Februari 2025.
Penulis||Rilis||Editor||Restin