DENPASAR-Jurnalbali.com

Komitmen Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030, Dr. Ir. Wayan Koster, M.M., dalam menjaga dan melestarikan kesucian serta keharmonisan alam, budaya, dan tradisi Bali terus mendapatkan apresiasi. Gubernur Bali periode 2018-2023 asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini dikenal dengan kebijakan yang pro masyarakat Bali, adat istiadat, seni, dan alam Pulau Dewata.

Penjabat Gubernur Bali, Mahendra Jaya, memberikan penghormatan khusus kepada Wayan Koster atas upayanya menjaga budaya Bali. Dalam pertemuan bersama para desainer muda Bali yang telah mendunia, Mahendra Jaya menyampaikan keyakinannya terhadap kepemimpinan Koster.

“Saya percaya Bali ke depan akan semakin luar biasa. Budaya Bali akan semakin terjaga dan semakin hebat di bawah kepemimpinan beliau (Gubernur Koster, red),” kata Mahendra Jaya, Jumat, 24 Januari 2025, di The Meru Sanur.

Acara tersebut merupakan pagelaran busana bertajuk Wastra Citta Jagadhita yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali. Sebanyak 139 busana hasil karya 13 desainer muda Bali terpilih ditampilkan. Hadir pula Penjabat Ketua Dekranasda Bali, para ketua Dekranasda kabupaten/kota, serta tamu undangan lainnya.

Momen istimewa terlihat saat Mahendra Jaya duduk berdampingan dengan Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster. Kebersamaan itu menjadi momen perpisahan sebelum serah terima jabatan Gubernur Bali yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Februari 2025 mendatang.

Mahendra Jaya juga menyampaikan harapannya untuk keberlanjutan program pelestarian budaya di Bali. “Karya-karya seni dan tradisi seperti ini harus terus didukung. Generasi muda Bali telah menunjukkan bahwa mereka mampu membawa budaya kita ke panggung dunia,” ujarnya.

Keduanya bahkan sempat bernyanyi bersama bintang tamu King Nasser di atas panggung, menjadikan acara ini kenangan terakhir bagi dua putra terbaik Bali tersebut.

Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster, bersama wakilnya, Nyoman Giri Prasta, akan dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 6 Februari 2025 di Jakarta. Setelah itu, mereka akan memulai tugas sebagai pemimpin definitif di Bali dengan agenda besar melanjutkan program pelestarian budaya Bali, termasuk kain tenun tradisional.

Penulis||Rilis||