DENPASAR Jurnalbali.com

Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar menyalurkan bantuan bagi korban bencana di NTT melalui Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Total bantuan berupa 600 paket dengan nilai bantuan mencapai Rp120 juta. Bantuan diserahkan oleh Ketua PSMTI NTT, Hengky Lianto, Koordinator Bantuan Konsulat RRT, Meike Tandayu, Sonny Tamara, dan Bobby Lianto di Posko Bencana Seroja di Aula El Tari,  Jumat (16/4) sore. Bantuan diterima oleh Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja, Sylvia Peku Djawang dan Pak Jose dari Dinas Sosial NTT.

Bobby Lianto menyebut, bantuan Konsulat RRT tersebut antara lain beras 10 kg, gula pasir 2 bungkus, teh satu renteng, mie soto 20 bungkus, dan minyak goreng 1 kg. Semua item itu digabung dalam satu paket bantuan yang bernilai Rp200 ribu. Dia menjelaskan, bantuan ini hanyalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PSMTI. Sebelumnya, PSMTI sendiri telah membentuk panitia khusus untuk bencana badai seroja dimana telah terkumpul Rp500-an juta yang dibagikan kepada 12 kabupaten terdampak. Dua belas kabupaten itu Flores Timur,  Lembata, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Rote, Sabu, dan Alor.

“Kemarin pagi juga PSMTI telah menitipkan bantuan untuk daerah Sabu Raijua berupa beras, bahan makanan, bahan bangunan, yang dimuat oleh KRI Ahmad Yani kerja sama dengan Lantamal VII Kupang. Tadi pagi telah diterima oleh Penjabat Bupati Sabu Raijua, Pak Doris Rihi untuk bantuan dari PSMTI dan FGBMFI,” jelasnya.

Kini, Ketua PSMTI NTT, Hengky Lianto bersama rombongan telah menuju ke Malaka untuk beri bantuan. PSMTI di setiap kabupaten punya koordinator masing-masing sehingga setiap kabupaten bisa dilayani sesuai kebutuhan.

Kata Bobby, PSMTI berterima kasih kepada Konsulat Jenderal RRT di Denpasar atas dukungan bantuan yang telah diberikan, baik bantuan Covid-19 kali lalu hingga kini. PSMTI meminta setiap paguyuban marga tionghoa untuk turun langsung ke lokasi dan membantu warga terdampak. “Arahan dari Pak Hengky kepada semua ketua PSMTI di daerah adalah meminta keluarga besar tionghoa turun langsung ke lapangan dan melihat kebutuhan masyarakat terdampak, sehingga PSMTI bisa membantu setiap masyarakat,” tutupnya. (*/Bil)