BULELENG Jurnalbali.com
Masih ada harapan agar Kapal Selam TNI AL, KRI Nanggala 402 beserta 53 awaknya yang telah dinyatakan tenggelam di perairan Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng pada kedalaman 850 M. Itu sebabnya berbagai kalangan di Bali melakukan persembhayangan, mendoakan keselamatan kapal tersebut beserta seluruh awaknya. Demikian pun yang dilakukan Gubernur Bali, I Wayan Koster bersama Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra. Kedua petinggi Bali ini menggelar doa bersama di Pantai Labuhan Lalang, Buleleng Bali, Sabtu (24/4/2021).
————————–
Acara doa bersama tersebut juga dihadiri kalngan TNI, serta pihak Kepolisian dari Polda Bali dan Polres Buleleng. Dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (25/4/2021), upacara ini dilakukan dengan harapan KRI Nanggala-402 dapat segera ditemukan. Doa bersama ini digelar dengan melakukan persembahyangan yang disebut upacara Pakelem. Setelah selesai berdoa di bibir pantai, upacara dilanjutkan dengan rangkaian ritual melarung sesajen atau melepas beberapa persembahan ke tengah Laut Utara Buleleng.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Buleleng, I Gede Made Metera, mengunkapkan upacara ini diselenggarakan guna mengirimkan doa agar kapal KRI Nanggala bisa segera ditemukan. Sebab seluruh rakyat Indonesia saat ini berharap adanya keajaiban keselamatan seluruh awak kapal selam milik TNI AL itu. “Sebagaimana kita semua itu (melakukan doa atau upacara) dilakukan untuk (keberhasilan) kapal itu ditemukan. “(Juga) keselamatan dari awak kapal itu semua, yang (sebelumnya dikabrkan) menurut pemberitaan ada 53 orang awak kapal yang menumpangi kapal selam tersebut,” ujar Ketua PHDI.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. menyampaikan bahwa dalam proses pencarian KRI Nanggala-402 telah menemukan komponen atau bagian-bagian berupa pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam. Hal ini terjadi ditengarai akibat adanya tekanan yang keras di luar kapal atau keretakan di peluncur torpedo. “Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada freshroom. Dan ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau keretakan di peluncur torpedo,” ungkapnya.
“Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submissed (hilang) menjadi subsunk (tenggelam),” ujar Kasal saat konferensi pers secara virtual di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (24/4/2021).
Pihaknya menyampaikan keprihatinan pada keluarga Hiu Kencana dan keluarga kapal selam atas kejadian yang tidak diharapkan tersebut. dengan adanya kejadian ini, untuk unsur yang masih melakukan pendeteksian, akan terus bekerja keras. Karena dari yang dideteksi pada kedalaman 800 meter, menurutnya memiliki kesulitan tinggi. “Jadi sangat riskan dan memiliki kesulitan tinggi. Sehingga dengan kesulitan ini kita tetap jalankan untuk pengangkatan maupun evakuasi,” terangnya. (*/Bil)
Gubernur Bali, I Wayan Koster bersama Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, menggelar doa bersama di Pantai Labuhan Lalang, Buleleng Bali, Sabtu (24/4/2021).