DENPASAR Jurnalbali.com
Dalam upaya untuk memantik bangkitnya kreativitas pelaku ekonomi kreatif di tengah pandemi, Pemerintah Provinsi Bali menghadirkan kembali Pesta Kesenian Bali ke-43 tahun 2021. Acara ini diselenggarakan secara hybrid, di Taman Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, mulai 12 Juni hingga 10 Juli 2021 mendatang.
———————–
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan Pesta Kesenian Bali (PKB) merupakan event seni dan budaya yang bernilai sejarah. Karena sudah 43 tahun menjadi bagian dari nostalgia serta menjadi memori bukan hanya bagi orang Bali, tapi juga secara nasional dan bahkan dunia internasional. “Pesta Kesenian Bali secara filosofis juga menjadi media dan sarana membangkitkan semangat kita, memotivasi masyrakat untuk menggali, menemukan, dan menampilkan seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat, membuka peluang usaha, dan lapangan pekerjaan,” kata Menteri Sandiaga di Bali, Minggu (13/5/2021).
Pembukaan Pesta Kesenian Bali ini dimulai dengan penampilan Tari Baris Manggala Yudha, tarian kepahlawanan yang bernuansa klasik, yang terdiri dari 6 orang penari. Tarian ini melukiskan persiapan sekelompok pasukan perang dari kerajaan Badung (Bandana) sebelum maju ke medan perang (Puputan Badung). “Saya berharap acara ini menjadi ladang apresiasi seni, membangun ekosistem kemajuan dalam bingkai seni budaya di Bali, serta memberi semangat dan membangkitkan kembali kreativitas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia,” kata Sandiaga.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo yang hadir secara daring, mengatakan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-43 ini merupakan bukti bahwa dalam tekanan pandemi yang sangat berat, kreativitas dan produktivitas karya seni masyarakat Bali tetap tumbuh. “Saya mengapresiasi upaya pemerintah daerah, para seniman, pekerja seni, dan seluruh masyarakat Bali, yang terus mengekspresikan karya seni dan mengembangkan estetika tradisi dari luhur kebudayaan Bali, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” katanya. (*/Div)