LABUAN BAJO Jurnalbali.com –
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Manggarai Barat sumbang ribuan masker kepada warga Desa Pemekaran Golo Tanggar menjelang perayaan Hari Raya Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2021. Bantuan ini diberikan di Gereja Stasi Tanggar pada Jumat 18 Desember 2021 oleh politisi Nasdem Mabar, Yakobus Damai alias Jek.
——————–
Jek menjelaskan bahwa bantuan masker ini merupakan bentuk kepedulian Partai Nasdem Mabar kepada masyarakat untuk meminimalisir penyebaran virus corona. “Kita tahu bahwa ini masih situasi covid jadi masker itu sangat diperlukan agar kita semua terhindar dari penyebaran virus corona,” ujarnya.
Selain bantuan masker, Nasdem Mabar juga memberikan bantuan berupa kabel listrik sepanjang 800 meter untuk menyambung arus dari rumah warga menuju Gereja. Karena selama ini, warga selalu mengeluhkan soal listrik yang belum masuk.
Atas keluhan tersebut, Nasdem Mabar bergerak cepat memberikan bantuan. Nasdem Mabar juga sumbang 10 biji bola lampu. “Kami mendengar keluhan warga bahwa Gereja Tanggar ini belum dialiri listrik. Jadi kami merasa bahwa listrik itu sangat penting. Apalagi Natal sudah dekat,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Pastor Paroki Kerahiman Ilahi Sok Rutung, Yuvensius Rugi mengaku sangat berterima kasih atas bantuan tersebut. Karena dengan adanya aliran listrik, pelayanan kepada umat semakin baik.
“Kami sangat bersukur dan berterimakasih kepada pak Jek. Kami hanya berdoa agar dalam doa doa, kami selalu mengenang kebaikan yang kami terima hari ini,” ujarnya usai menerima bantuan tersebut.
Romo Yuvens mengaku bahwa Gereja Stasi Tanggar masih banyak kekurangan yang memrlukan bantuan para donatur. “Selama ini saya selalu ganti di ruang terbuka. Karena memang tidak ada ruang ganti. Tapi tidak apa apa kita pelan pelan mulai benah rumah Allah ini,” ujarnya.
Sementara itu, ketua Dewan Stasi Tanggar, Frederikus Ponce menjelaskan bahwa Gereja Stasi Tanggar merupakan Gereja tertua di poros selatan. Kondisi Gereja ini sungguh memprihatinkan karena belum ada pintu penutup. Selain itu, jendela juga masih terbuka. Sehingga setiap hari sabtu sore, umat Gereja Stasi Tanggar harus bekerja keras untuk membersihkan seluruh ruangan karena banyak kotoran hewan.
“Hewan ternak banyak yang masuk karena memang tidak ada pintu penutup. Kami berharap ada donatur yang bisa membantu. Ini merupaka Gereja tertua. Kondisi Gereja ini berada di atas bukit Golo Tanggar. View laut. Memiliki luas lahan 9 Ha. Tapi selama ini umat tetap antusias untuk beribadah,” ujarnya. (*/Rio)