Duet Bupati dan Wakil Bupati Edi-Weng Bukan Pelayan Publik, Ini Kata Tobias Wanus

09/02/2022 07:54
Array
Tobias Wanus (FOTO/Rio)
banner-single

LABUAN BAJO, Bali.poskota.co.id

Mantan anggota DPRD Provinsi NTT, Tobias Wanus merasa lucu dengan jawaban Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng yang mengaku baru tahu jika Mahaputra selama ini mendatangkan beras dari Makasar dalam jumlah besar untuk dijual di Manggarai Barat.

——————

Bagi politisi senior PKB ini, jawaban Wakil Bupati Mabar tersebut terkesan lucu dan menunjukan sikap tidak peduli terhadap persoalan tersebut. Hal itu disampaikan Tobias Wanus pada Minggu, 06, February 2022.

Tobias Wanus menilai bahwa selama ini Bupati dan wakil Bupati Mabar, Edi-Weng seperti bukan pelayan publik melainkan pekerja politik.

“Saya menilai Bupati Edi Endi dan Dokter Weng sejak mereka dilantik itu pencitraan politik saja kerjanya,” ujarnya.

Hal itu dia katakan lantaran selama pengerjaan proyek irigasi di Lembor yang mengakibatkan gagal tanam bagi petani sawah di Lembor, Bupati Edi Endi tidak pernah melakukan pengecekan sudah sampai sejauh mana progres pengerjaan proyek irigasi tersebut. “bayangkan sejak irigasi Lembor dikerjakan tidak pernah datang gitu loh untuk tegur itu kontraktor agar kerja lebi cepat,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Bupati Edi Endi justru baru datang ke Lembor saat melakukan tanam padi simbolis di Kelurahan Tangge beberepa bulan lalu yang dinilainya hanya pencitraan politik.

“Bupati Edi Endi baru datang ke Lembor saat tanam padi simbolis yang menurut saya sangat ironis karena tanam padi tetapi airnya tidak ada itu hanya pencitraan politik dan mereka tidak usah berbohonglah,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa selema dua tahun kepemimpinan Edi-Weng justeru hanya diwarnai dengan bangun pencitraan politik. “Mereka tidak usah berbohonglah hanya pencitraan politik. Kapan sih mulai bekerja untuk rakyat? Yang orang demo dan sebut Mabar bangkrut itu benar,” ujarnya.

Baca Juga :   Swalayan Tiara Dewata di Jalan Mayjen Sutoyo Denpasar Pindah Karena ini

Menurutnya, sebagai Bupati yang mengepalai wilayah, Edi Endi harus melakukan monitoring terhadap pengerjaan proyek irigasi di Lembor yang meskipun sumber anggaran proyek tersebut bukan dari APBD.

“Bupati itukan kepala pemerintahan kepala wilayah dan itu (Lembor) wilayahnya dia dan rakyatnya dia tanpa peduli mau proyeknya dari mana itukan uang negara semua baik APBD, APBD Provinsi, dan pusat semua uang negara. Sengsara sekali kami rakyat Lembor ini. Sudah Covid baru sawah tidak kerja lagi. Banyak masyarakat Lembor yang keluar ini (merantau),” ujarnya.

Sampai sejauh ini, lanjutnya, masyarakat Lembor tidak pernah mendapat bantuan beras dari pemerintah. “Paling dapat bantua beras pencitraan dari partai Nasdem melalui yayasan apa gitu. Kalau dari pemerintah tidak pernah sama sekali,” ujarnya. (*/Rio)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya