RUTENG, Jurnalbali.com –
Gereja Santu Stefanus Iteng, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, mendapatkan bantuan 100 sak semen dari Lembaga Stefanus Gandi Institut (SGI). Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh utusan Lembaga SGI Dr. Mantovanny Tapung, M. Pd kepada Pastor Paroki Santu Stefanus Iteng RD. Alexius Popos, Senin 28 Februari 2022.
————————
Dalam sambutannya, Manto mengatakan, bantuan 100 sak semen untuk pembangunan Gereja St. Stefanus Iteng memang tidak seberapa, namun setidaknya aksi kemanusiaan tersebut bisa menggerakan hati banyak orang agar melakukan gerakan serupa.
Menurut dia, SGI menargetkan 10.000 sak semen untuk membantu dalam pembangunan rumah-rumah ibadah di Manggarai Raya hingga akhir tahun 2023 mendatang.
“Bantuan ini berasal dari Bapak Stefanus Gandi, Direktur Stefanus Gandi Institut. Dia orang muda, orang katolik yang punya kepedulian untuk membantu pembangunan gereja dan tempat-tempat ibadah,” katanya.
Manto menjelaskan, SGI merupakan sebuah lembaga yang peduli terhadap kondisi pertanian, melakukan gerakan literasi dan gerakan kemanusian.
Sebagai bentuk nyata gerakan kemanusian, SGI membantu 10.000 sak semen untuk tempat-tempat ibadah, yang salah satunya menyasar di Gereja St. Stefanus Iteng.
Sedangkan di bidang literasi, SGI menggandeng Perennial Institut telah melakukan road show literasi di daratan Flores, mulai dari Labuan Bajo, Manggarai Barat hingga Larantuka, Flores Timur.
Kegiatannya dengan road show literasi jurnalistik, kewirausahaan dan digital secara marathon selama 14 hari sejak 14-Januari 2022. Saat itu, kitab literasi ini mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid).
“Lembaga Stefanus Gandi Institut juga peduli terhadap nasib Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Saat kirab literasi ini, kami membantu sembako terhadap beberapa ODGJ yang sudah pulih di Borong, Manggarai Timur,” jelas Manto.
Sementara itu, Pastor Paroki Santu Stefanus Iteng RD. Alexius Popos, menyampaikan terima kasih kepada Direktur SGI, Stefanus Gandi, yang telah membantu menyumbangkan 100 sak semen untuk pembangunan gedung gerejanya. “Tentu dengan harapan semakin banyak lagi yang memberikan bantuan,” katanya.
Gereja Paroki Santu Stefanus Iteng, kata Pastor Alexius, ditargetkan selesai dikerjakan dalam tenggat waktu enam tahun. Namun sudah terhitung dua tahun terhenti kerja karena beragam persoalan.
Saat ini progres pekerjaan hampir 40 persen. Sedangkan untuk atap gereja dalam rencananya akan dibangun berasal dari sumbangan umat sebanyak Rp600 juta.
Ia menambahkan, nama pelidung Paroki Iteng sama dengan nama Direktur SGI, yakni St. Stefanus.
Pastor Alexius pun berharap semangat umat dalam membantu pembangunan gereja sama dengan semangat St. Stefanus.
Untuk diketahui, Santu Stefanus sendiri m tokoh yang merupakan tokoh yang dihormati umat Kristen sebagai protomartir atau syahid perdana Kekristenan. (*/Robi)