DENPASAR JURNAL BALI –
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan dari bulan Januari hingga Maret 2021. Curah hujan dapat mencapai 40-80 persen dari kondisi normal. “Peningkatan curah hujan sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers, Jumat, 5 Februari 2021.
Menurutnya, saat ini wilayah Indonesia termasuk Bali tengah mengalami beberapa fenomena cuaca yang terjadi secara bersamaan. Di antaranya Monsoon Asia serta Daerah Konvergensi Antar Tropis (ITCZ) atau Zona Pertemuan Angin dari arah Asia dan Australia dengan memperlihatkan anomali yang mengarah pada penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia. “Ditambah fenomena La Nina yang saat ini juga masih aktif dengan indeks moderat yang mengarah ke kondisi lemah dan diprediksi menjadi normal pada bulan Mei 2021,” tuturnya.
Dengan adanya kondisi cuaca ekstrem, BMKG meminta kepada masyarakat serta pelaku usaha di bidang transportasi untuk selalu waspada. “Hujan lebat disertai kilat/petir dapat membahayakan penerbangan, demikian juga gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran. Oleh karena itu seluruh pelaku di sektor transportasi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem,” ucapnya. */Bil