DENPASAR – Jurnalbali.com
Bali kembali menarik perhatian dunia internasional sebagai tuan rumah Kongres Internasional Kedua yang diselenggarakan oleh World Council of Preventive, Regenerative, and Anti-Aging Medicine (WOCPM). Acara ini berlangsung pada 8-10 November 2024 di Discovery Kartika Plaza, Kuta, dan akan dihadiri peserta dari 74 negara yang siap membahas inovasi terbaru di bidang kesehatan.
————-
Kongres kali ini menyoroti isu-isu utama kesehatan global seperti terapi sel punca (stem cell), kedokteran anti-penuaan, imunoterapi, dan nutrigenomik—tema-tema yang semakin relevan di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan preventif.
Presiden WOCPM, Prof. dr. Deby Vinski, MSc.PhD, menuturkan bahwa acara ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperluas kolaborasi internasional, khususnya dalam pengembangan teknologi kesehatan.
“Tema yang kami angkat mencakup nutrisi, stem cells, imunoterapi, nutrigenomik, dan terapi gen. Ini adalah tema yang sangat penting dan relevan untuk memajukan kesehatan global,” ujarnya kepada awak media pada Jumat (8/11/2024).
Kongres ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara Indonesia dan negara-negara maju, serta memajukan sektor health tourism Indonesia.
Sebagai Presiden Badan Stem Cell Dunia (World Council of Stem Cells/WOCS), Prof. Deby juga mengharapkan bahwa forum ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi kesehatan di Asia.
“Melalui kongres ini, kami ingin memajukan Indonesia untuk dunia. Kami untuk NKRI, bela negara, dan siap berkolaborasi,” tuturnya.
Selain menjadi pusat diskusi ilmiah, acara ini juga diyakini akan berdampak langsung bagi masyarakat, terutama dengan peningkatan akses terhadap teknologi kesehatan mutakhir seperti terapi stem cell dan kedokteran anti-penuaan.
“Banyak sekali manfaat yang sangat berguna bagi sektor health tourism dan peningkatan kesehatan masyarakat,” tandas Prof. Deby.
Dengan diselenggarakannya kongres internasional ini, Indonesia memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam sektor kesehatan global dan membuka peluang lebih luas untuk menjadi pusat health tourism yang maju.
Penulis||Orin||Editor||Restin