DENPASAR – Jurnalbali.com
The Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab (IKLIM) meluncurkan album kompilasi Sonic/Panic Vol. 2 sebagai kelanjutan dari edisi pertama yang sukses tahun lalu. Album ini, yang menggabungkan karya 15 musisi dari berbagai daerah di Indonesia, bertujuan untuk menyuarakan urgensi krisis iklim dan mendorong aksi nyata dalam menjaga kelestarian bumi.
————–
Acara peluncuran album yang berlangsung di Biji World, Ubud, pada Sabtu, 9 November 2024, turut dihadiri oleh I Gede Robi Supriyanto, inisiator IKLIM sekaligus vokalis dari grup band Navicula.
Menurut Robi, peran musik sangat besar dalam menciptakan perubahan. “Musik itu sangat berdaya. Untuk menciptakan perubahan, kita harus menyentuh hati orang, dan seni adalah media yang paling efektif untuk itu,” ujarnya.
Album ini dibuat melalui lokakarya pendalaman isu lingkungan yang digelar pada Juli lalu. Cholil Mahmud, vokalis dari Efek Rumah Kaca dan salah satu musisi yang terlibat, menyatakan bahwa proses ini memberi para musisi kesempatan memperdalam pemahaman mereka terhadap krisis iklim.
“Workshop ini memberikan kesempatan bagi musisi yang belum terlalu memahami isu untuk belajar lebih dalam, dan bagi yang sudah paham, untuk memperkuat pemahaman mereka,” jelas Cholil.
Para musisi, seperti Bob Gloriaus (vokalis LAS! dari Pontianak), berbagi pengalaman nyata mengenai dampak perubahan iklim. Dalam kunjungannya ke Kalimantan Barat bersama Trend Asia, salah satu mitra IKLIM Fest, Bob menyaksikan kerusakan hutan adat yang terdampak oleh aktivitas tambang.
“Kami melihat langsung bagaimana hutan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat adat rusak karena proyek yang seharusnya ramah lingkungan,” ungkap Bob.
Selain musisi, IKLIM juga melibatkan seniman dalam pameran bertajuk Titik Kritis yang diadakan di Biji World. Salah satu karya dari Maghfiro Izzani Mauliana Ikwan mengangkat isu ketahanan pangan akibat konversi lahan pertanian menjadi kawasan industri, yang diperparah oleh kebijakan impor beras.
Album Sonic/Panic Vol. 2, yang dirilis oleh Alarm Records, kini tersedia di berbagai platform digital. Dengan karya dari musisi seperti Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing, Voice of Baceprot, hingga Wake Up Iris!, album ini mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan musik ramah lingkungan dan mengadopsi langkah-langkah keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis||Orin||Editor||Restin