DENPASAR – Jurnalbali.com
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar dan KPU Provinsi Bali menggelar acara coffee morning bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Warung Dapur Alam, Kamis (14/11/2024). Acara ini bertujuan memperkuat koordinasi serta memberikan sosialisasi terkait tahapan Pilkada 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.
————–
Ketua KPU Kota Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggaraeni, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang solid antara KPU dengan berbagai pihak. Menurutnya, kolaborasi ini memastikan seluruh tahapan Pilkada, termasuk sosialisasi kepada masyarakat, dapat berjalan dengan baik.
“Astungkara, berkat dukungan dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan seluruh tahapan dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar, termasuk sosialisasi kepada masyarakat yang juga dibantu rekan-rekan media melalui rilis beritanya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekar juga menekankan pentingnya upaya pencegahan terhadap potensi Pemungutan Suara Ulang (PSU).
“Kami menargetkan tidak ada pemungutan suara ulang (PSU) dalam pilkada 2024. Untuk itu, kami telah memberikan pembekalan berupa bimbingan teknis kepada penyelenggara ad hock seperti PPK, PPS dan KPPS sejak pelantikan mereka pada tanggal 7 November lalu. Bimbingan teknis akan dilakukan secara rutin hingga hari pemungutan suara,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya PSU, KPU Provinsi Bali telah menyediakan 2.000 lembar surat suara cadangan untuk Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Wali Kota. Surat suara tersebut disimpan di KPU Provinsi Bali. Selain itu, KPU memastikan kotak suara dan formulir pelengkap lainnya telah siap digunakan apabila dibutuhkan.
Pada sore harinya, KPU Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar mengadakan kegiatan pemutaran film “Tepatilah Janji” di Gedung Dharma Negara Alaya. Kegiatan ini mengundang 35 desa adat dan komunitas di Denpasar, difasilitasi oleh Pemkot Denpasar. Acara ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menaati regulasi pemilu dan menghindari kecurangan.
“Melalui acara ini kami berharap pemilih dapat mengenal rekam jejak dan program kerja calon peserta pemilu, baik melalui media sosial maupun iklan kampanye. Hal ini diharapkan membantu masyarakat menentukan pilihan yang tepat pada saat pemungutan suara dan menghindari manipulasi,” tambah Sekar.
KPU Bali optimis bahwa dengan persiapan yang matang, Pemilu 2024 di Bali akan berlangsung kondusif, bebas dari sengketa dan kecurangan, serta membawa harapan baru bagi masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas.
Penulis||Orin||Editor||Restin