Romo Subhaga, Imam Katolik Pertama Putra Asli Bali Tutup Usia

05/04/2021 06:40
Array
Pater Sevasius Subhaga,SVD
banner-single

DENPASAR Jurnal Bali.com

Duka mendalam menyelimuti seluruh umat Katolik Keuskupan Denpasar. Pastor Katolik putra Bali pertama, yang di kalangan umat Katolik juga dikenal sebagai imam sulung Bali sekaligus imam pertama Keuskupan Denpasar (Bali-NTB), Pater Sevasius Subhaga,SVD tutup usia pada Senin (pagi) 5 April 2021.

————————

Pater Sevasius Subhaga,SVD yang akrab disapa Romo Subhaga itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wangaya Denpasar, setelah menjalani rawat inap di RSU Wangaya sejak usai merayakan ulang tahunnya ke-83  pada 23 Maret 2021 lalu. Kepergiannya beberapa jam setelah perayaan Paskah kebangkitan Yesus Kristus, meninggalkan duka mendalam dari umat paroki Santo Yoseph Denpasar, yang mewilayahi Denpasar Utara dan sebahagian Denpasar Timur.

Sebagai imam Katolik senior atau yang dalam istilah Katolik disebut sebagai Pastor sulung, Pater Sevasius Subhaga,SVD tidak hanya dikenal umat Katolik paroki Santo Yoseph Denpasar. Sebab semasa ia bertugas sebagai Pastor di Keuskupan Denpasar, almarhum adalah Pastor putra Bali pertama yang menjadi Pastor. Ia dikenal luas oleh seluruh umat Katolik Keuskupan Denpasar.  

Baca Juga :   Pengamanan dan Prokes Gereja Katedral Denpasar Super Ketat

Mengutip ‘Buku Kenangan 50 Tahun Imamat Pater Servas Subhaga,SVD’ yang ditulis Agust G Thuru, pastor Servas Subhaga,SVD meninggalkan jejak karya pastoral yang cukup panjang di Keuskupan Denpasar. Ia juga sukses membangun dua Gereja besar di Denpasar yakni Gereja St. Yoseph yang beralamat di jalan Kepundung Denpasar dan Gereja Gembala Baik yang berlokasi di Umanyar Ubung Denpasar.

Pater Servas Subhaga,SVD lahir di  Tuka  23 Maret 1938  dari pasutri Hindhu Dharma  ibu Ni Made Rente dan bapak I Wayan Gulis. Pada Tahun 1952, ia dikirim untuk belajar di Seminari Mataloko, Ngada Flores.  Tak lama di Seminari St. Yohanes Berhmans Todabelu, Servas  kemudian ditarik ke Bali  karena Pater Nobert Shadeg,SVD mendirikan Seminari Roh Kudus. Servas belajar  di seminari Roh Kudus itu tahun 1953-1955.

Tahun 1955 sampai 1962 Pater Servas  melanjutkan pendidikan ke Seminari Menengah Mertoyudan Magelang Jawa Tengah. Lalu tahun 1961 sampai 1963 menjalani tahun novisiat di Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero Maumere dan mengucapkan kaul pertama pada 15 Agustus 1963.  Ia belajar filsafat dan teologi di STFK Santo Paulus Ledalero  dari 1963  sampai 1968  dan mengucapkan kaul kekal  pada 15 Agustus 1968.

Baca Juga :   Sumarjaya Linggih Kritisi PKB, Jangan ‘Museumkan’ Kebudayaan Bali

Tanggal 9 Juli 1969 Pater Servas ditahbiskan  menjadi imam oleh Uskup Denpasar  waktu itu Mgr. Dr. Paulus Sani Kleden,SVD. Pater Servatius Subhaga,SVD  mulai  karya pastoral di Paroki Hati Kudus Yesus Palasari tahun 1970-1973. Kemudian melanjutkan pendidikan dalam bidang katekese di  kota Gudeg Yogyakarta dari 1973 sampai 1976  sambil membantu di Paroki Kidul Loji Panembahan Senopati belajar cara romo-romo Serikat Yesus melayani pastoral paroki. Tahun 1976 Pater Servas kembali ke Denpasar dan berkarya di Paroki Santo Yoseph Denpasar  sampai sekarang. (*/Bil)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya