DENPASAR – Jurnalbali.com

Mengawali tahun baru, Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster, mengadakan kunjungan ke Gereja Katedral Denpasar, Selasa (1/1/2025). Dalam kunjungan tersebut, Koster mengungkapkan kebahagiaannya dapat berinteraksi dengan umat Katolik di Bali.

“Saya sangat bahagia. Tidak ada yang lebih menyejukkan selain berada di tengah umat beragama, khususnya umat Katolik,” ujar Koster dalam sambutannya.

Koster juga mengenang masa kecilnya yang penuh dengan kebersamaan lintas agama. Ia menekankan pentingnya cinta kasih kepada sesama tanpa memandang perbedaan.

“Sejak kecil, saya diajarkan untuk saling mengasihi, apa pun agama dan golongannya. Jangankan manusia, semua ciptaan Tuhan di dunia ini harus kita cintai. Apalagi umat Katolik, yang kontribusinya sangat besar bagi Indonesia, khususnya Bali,” jelasnya.

Sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023, Koster turut menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat selama masa jabatannya. Ia menilai Bali berhasil menjaga keharmonisan dan kondusivitas selama lima tahun terakhir.

“Periode pertama 2018-2023 sangat luar biasa. Bali tetap kondusif, dengan semangat kesatuan dan persatuan yang tinggi. Ini semua demi membangun Bali yang kita cintai bersama. Karena Bali bukan hanya milik orang Bali, tetapi juga milik Indonesia dan dunia. Kita harus bersyukur hidup di Bali, sebuah pulau yang menjadi perhatian besar masyarakat dunia,” ujarnya.

Koster juga mengungkapkan rasa syukurnya karena diundang oleh pemimpin gereja. Ia menegaskan bahwa agama adalah perekat persatuan yang harus terus dijaga.

“Saya sangat bahagia karena diundang oleh pemimpin gereja. Tidak ada yang lebih menyejukkan daripada berada di tengah umat beragama. Agama adalah salah satu hal yang menyatukan kita,” tegasnya.

Koster juga menyampaikan rencana kerjanya untuk periode keduanya. Ia berkomitmen untuk bekerja lebih cepat dan menyelesaikan program-program pembangunan strategis.

“Di periode kedua, saya akan bekerja minimal satu setengah kali lebih cepat dari periode pertama. Biasanya, di periode kedua, kinerja cenderung menurun karena tidak ada periode ketiga. Tapi bagi saya, justru sebaliknya. Saya akan memastikan banyak pekerjaan selesai agar momentum pembangunan Bali dapat terus berjalan hingga 100 tahun ke depan,” tutup Koster.

Penulis||Orin||Editor||Restin