DENPASAR, Jurnalbali.com – Puncak penyelenggaraan KTT G20, yang diselenggarakan di Bali tinggal beberapa hari saja. Pemerintah Provinsi Bali, beberapa kali mengeluarkan himbauan dan Surat Edaran resmi tentang pedoman yang harus ditaati masyarakat dalam rangka ketertiban, kedamaian dan keamanan penyelenggaraan event internasional tersebut.
Gubernur Bali Wayan Koster bahkan sejak sebualn yang lalu, telah mengeluarkan surat edaran nomor 35425/SEKRET/2022 tetang Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam rangka penyelenggaraan KTT Presidensi G20 di Bali
Seluruh masyarakat Bali, selain wajib menaati Edaran Gubernur tersebut, juga harus mendukung penyelenggaraan even internasional tersebut agar sukses. Seluruh tokoh masyarakat juga diminta oleh Pemprov Bali, untuk mendukung sukses penyelenggaraan event tersebut.
Terkait hal itu, DPRD Bali juga turut memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang puncaknya diselenggarakan pada 15-17 November 2022.
Dukungan yang diberikan Dewan Bali, tidak saja secara naratif tetapi juga dengan Sebagai bukti. Oleh karena itu, Sekretariat DPRD Bali memfasilitasi base camp untuk anggota Brimob BKO (Bawah Kendali Operasi) yang akan melaksanakan pengamanan KTT G20.
Sebagaimana dilaporkan pihak Polda Bali beberapa waktu lalu, dalam rangka pengamanan penyelenggaraan kegiatan KTT Presidensi G20 tersebut Polda Bali menerima BKO pasukan pengamanan dari seluruh Polres di Bali.
“Kita menerima BKO dari Brimob. Maka, kami persilahkan pergunakan fasilitas disini (DPRD Bali), apapun itu apa adanya, yang bisa dipergunakan kita silahkan pergunakan,” ujar Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama dalam keterangan tertulis, usai menerima para anggota Brimob BKO, di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis 10 November 2022.
Dalam pertemuan dengan delegasi BKO Brimob tersebut, Adi Wiryatama menegaskan, DPRD Bali sangat mendukung penyelenggaraan KTT Presidensi G20, di Nusa Dua terutama puncaknya yang berlangsung pada 15-17 November 2022. Semua itu dilakukan sehingga keberadaan Brimob BKO yang akan bertugas harus difasilitasi sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Bali.
“Begini. Keamanan KTT G20 ini harga mati. Saya katakan, mutlak harus disiapkan. Jangan lupa ya, kita di Bali ini sangat rentan dengan masalah keamanan. Banyak pengalaman pahit yang sudah pernah kita alami dengan persoalan keamanan ini,” ujar mantan Bupati Tabanan dua Periode ini.
Ketua DPRD Bali, Adi Wiryatama juga menegaskan, DPRD Bali membatasi penerimaan aspirasi masyarakat alias membatasi orang banyak selama pelaksanaan KTT G20 berjalan. “Nantilah, setelah tanggal 20 November baru kita persilahkan masyarakat jika ada yang menyampaikan aspirasi. Tetapi tolong, selama berlangsungnya G20 jangan ada yang ramai-ramai, apapun bentuknya, apalagi yang memancing keributan anarkis,” ujar politisi senior PDIP Bali ini.
Menurut Adi Wiryatama, jajaran DPRD Bali menitip pesan kepada petugas keamanan khususnya Brimob BKO di DPRD Bali kalau ada demo-demo silahkan ditindak saja. “Apalagi ada demo-demo Irian (demo Papua,red) saya minta kepada kawan-kawan keamanan sikat saja. Karena mereka kadang sering memancing, beralasan ini (DPRD Bali) rumah rakyat,” tegasnya.
Selama ini, kata Adi Wiryatama, aksi-aksi demo ke DPRD Bali sering terjadi dengan memilih jam-jam pulang kantor. “Mereka tidak memilih jam kantor atau jam-jam resmi. Kalau sudah sepi baru datang. Ketika tidak ada yang menerima, mereka berteriak dewan tidak aspiratif,” ujar Bupati Tabanan dua periode ini.
Adi Wiryatama mengatakan, pelaksanaan KTT G20 merupakan event internasional yang mempertaruhkan nama Indonesia dan Bali. Berbagai upaya sudah dilakukan dalam pengamanan KTT G20. Mulai doa bersama melibatkan 1.000 pemangku, doa berbagai lintas Agama di Indonesia. “Pak Gubernur Bali (Wayan Koster,red) telah melaksanakan upaya maksimal juga. Secara sakala niskala, demi menjaga harkat martabat bangsa ini di mata dunia. Sudah ada 17 kepala negara konfirmasi hadir di Bali, maka kita bahu-membahu untuk dukung suksesnya event ini,” tegas Adi Wiryatama. (*/Bil)