Kamar Rawat RSUD Wangaya Denpasar Penuh, Ini Solusi Pemkot

06/07/2021 10:19
Array
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Denpasar
banner-single

DENPASAR Jurnalbali.com–

Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus meningkat, dalam seminggu rata rata diatas 100 kasus per hari. Bed Ocupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian di RSUD Wangaya pun meningkat drastis. Berdasarkan data pada Senin, 5 Juli 2021 BOR di RSUD Wangaya 91.30 persen atau terpakai 42 bed dari 58 bed.

——————–

Akan tetapi per Selasa, 6 Juli 2021 siang, tingkat keterisiannya sudah mencapai 100 persen. “Per hari ini BOR di RSU Wangaya sudah 100 persen, dari 58 bed sudah  penuh semua,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.

Terkait dengan penuhnya bed yang merawat Covid-19 ini, Pemkot Denpasar pun  menambah 35 bed lagi dengan mengkonversi ruangan perawatan yang lain. Penambahan ini dilakukan dengan melakukan konversi beberapa ruangan layanan non Covid-19. “Sekarang sudah dipersiapkan beberapa ruangan pasien yang kami konversi untuk melakukan penambahan. Kami tambah 35 bed lagi menjadi 93 bed,” katanya.

Sementara itu, untuk sumber daya manusia (SDM) juga akan dilakukan penambahan. Dimana beberapa SDM yang bertugas di layanan poliklinik non Covid-19 dan tidak bersifat emergensi digeser untuk membantu penanganan Covid-19. “Ruangan ini nanti akan digunakan untuk merawat pasien bergejala sedang hingga berat,” imbuhnya.

Sementara, untuk BOR dua rumah sakit rujukan di Kota Denpasar juga mengalami peningkatan. BOR  RSUP Sanglah yakni 68.52 persen dari jumlah kapasitas sebanyak sebanyak 153. Dan untuk RS Bali mandara sebanyak 81.40 persen dari kapasitas sebanyak 100 bed. “Beberapa RS lain juga mengalami peningkatan yang tinggi. Bahkan ada yang BOR-nya sampai seratus persen,” imbuhnya.

Jika dirata-ratakan, BOR untuk semua RS yang merawat pasien Covid-19 di Denpasar mencapai 78.30 persen. “Oleh karena itu PPKM darurat ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari hulu. Agar jangan sampai RS jadi kolaps,” katanya.

Baca Juga :   1 Mei 2021 Penutupan Pergantian Atlet PON Non Long List

Selain itu, menurut Dewa Rai, tenaga medis juga sudah kelelahan melakukan penanganan. “SDM juga terbatas, petugas atau tenaga medis sudah kelelahan. Apalagi di beberapa daerah sudah terjadi kelangkaan oksigen, sehingga ini perlu dukungan dari semua pihak. Mari patuhi protokol kesehatan dengan ketat, kalau memang tidak ada kebutuhan yang sangat urgent, sementara agar di rumah saja ,” katanya. (*/Sin)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya