DENPASAR Jurnalbali.com

Dalam rangka memperingati hari pahlawan, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar Sanctus Paulus berziarah ke makam pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, di Taman Pujaan Bangsa Margarana, 10 November 2021.

———————-

Menurut Ketua Presidium PMKRI Denpasar, Inosius Pati Wedu, tujuan PMKRI Cabang Denpasar berziarah ke makam pahlawan I Gusti Ngurah Rai adalah untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur dalam medan perang dan sekaligus mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan darahnya untuk kemerdekaan Indonesia.

‘Harapannya dengan berziarah ini juga di harapkan Kader-kader PMKRI bisa meneladani Sprit-spirit Pahlawan”, ungkap Inosius Pati Wedu.

Pada momentum ini juga Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar, mengeluarkan pernyataan sikap terkait carut marut polemik yang terjadi di bangsa ini yang menyebabkan kebingungan publik, baik itu polemik secara nasional maupun lokal yang terjadi di Bali.

Adapun poin-poin pernyataan sikap PMKRI Denpasar diantaranya adalah :

1. Menyayangkan pidato presiden Jokowi pada saat COP 26 terkait skema perdagangan karbon offset emisi yang tidak pro terhadap rakyat tetapi hanya menguntungkan negara utara dan korporasi.
2. Mendesak pemerintah untuk menghentikan pembangunan PLTU baru dan digantikan dengan PLTS.
3. Mendesak pemerintah untuk menekan laju deforestasi dengan menghentikan solusi semu dalam bentuk penggunaan biofuel.
4. Mendesak pemerintah untuk menekan laju deforestasi dengan mengoptimalkan lahan pertanian tanpa harus membuka lahan baru dalam upaya mewujudkan food estate dan industrialisasi pangan.
5. Mendesak pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang pasti dan dapat terukur dalam penanganan Covid-19 agar tidak menimbulkan kebingungan publik.
6. Mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan dua menteri dalam bisnis PCR.
7. Mendesak pemerintah untuk memberikan keterbukaan informasi mengenai harga tes PCR.
8. Menuntut pemerintah Provinsi Bali untuk memberikan keterbukaan informasi tentang pembukaan pariwisata baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama mengenai skema isolasi dan karantina yang diterapkan.
9. Menuntut pemerintah Provinsi Bali untuk melakukan evaluasi mengenai poin-poin kebijakan pembukaan pariwisata.

Pernyataan sikap ini juga akan dikirimkan ke pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti. (*/Ivon/Chinly)