LABUAN BAJO Jurnal Bali.com

Keresahan masyarakat Wae Sano, Nunang, Kecamatan Sano Nggoang,  Manggarai Barat, Flores -NTT terkait pembangunan proyek Goetermal di Wae Sano, Nunang, Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai Barat, Flores –NTT masih saja berlangsung. Meski saat ini, kabarnya pengerjaan proyek tersebut sudah dihentikan sementara.

———————–

Ketua Divisi Advokasi Justice, Peace, Integrity Of Creation (JPIC) SVD Ruteng, Hery Manto yang dikonfirmasi media ini Selasa, 6 April 2021 membenarkan adanya informasi dari beberapa anggota masyarakat sekitar lokasi proyek tersebut, yang menginformasikan bahwa hingga kini, sudah tidak ada lagi aktifitas di lokasi proyek tersebut. 

Namun Hery Manto, menyebut dugaan bahwa pihak perusahan higga kini terus membangun negosiasi dengan pemerintah ditingkat nasional hingga daerah (Kabupaten). “Dengan pihak Gereja negosiasi supaya menggolkan ini projek. Tapi di lapangan sejauh ini, baru 2 minggu lalu kami ke sana dari cerita masyarakat bahwa tidak ada aktivitas. Tapi kita tidak tahukan negosiasi pihak pihak tertentu dengan perusahan inikan masih kencang,” ujarnya.

Soal sikap Gereja yang sempat dikabarkan terkesan plin plan dala penolakan projek ini, Hery menjelaskan bahwa sebelum ada penandatanganan MOU oleh Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat Pada Tanggal 02 Oktober 2020 lalu, sang Uskup sempat memantau langsung lokasi yang mau dieksplorasi dan eksploitasi panas bumi Wae Sano di Nunang. Dari pantauan tersebut, Uskup dalam hal ini Gereja menegaskan  projek ini tidak bisa diteruskan karena jarak yang sangat dekat rumah warga setempat. “Kalaupun mungkin (projek diteruskan) maka pihak perusahan harus pindahkan titik ini sejauh 5 kilo meter dari permukiman warga. Ini pengandaian Bapak Uskup ada sebagian masyarakat yang kontra mereka setuju (dengan keputusan Uskup Ruteng),” ujarnya. (*/Rio)