Jaga Kelestarian Budaya Bali, Ini Komitmen Wayan Koster

15/02/2025 07:25
Array
Gubernur Bali terpilih Wayan Koster saat memberikan sambutan dalam seminar Bulan Bahasa Bali VII Warsa 2025 yang digelar di Gedung Ksiranawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu 15/2/2025. (Foto/Orin)
banner-single

DENPASAR-Jurnalbali.com

Gubernur Bali terpilih Wayan Koster menegaskan komitmennya untuk melakukan penerbitan dengan tegas demi menjaga kelestarian budaya dan lingkungan di Bali. “Saya akan melakukan penertiban dengan keras dan tegas. Saya tidak perlu takut karena saya tidak akan dipilih lagi untuk nindihin gumii balii,” ujarnya Koster saat memberikan sambutan dalam acara bulan bahasa Bali, Sabtu, 15/2/2025.

Selain itu, ia menyoroti meningkatnya kerusakan tempat-tempat suci serta hilangnya pakem dan keaslian budaya Bali. Menurutnya berbagai permasalah budaya yang dihadapi saat ini harus segera ditangani agar nilai-nilai warisan leluhur tetap terjaga

“Ini pak kadis majelis kebudayaan tolong dipetakan betul terkait Maslah kebudayaan kita. Kita harus membangkitkan kembali budaya Bali berdasarkan filosofi warisan leluhur yang menekankan harmoni dengan alam. Manusia adalah bagian dari alam, sehingga harus hidup seirama dengan alam. Hidup yang menghidupi, urip yang menguripi,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan, visi pembangunan Bali yang berlandaskan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana. Ia menyatakan bahwa Bali saat ini telah memasuki era baru yang menuntut penyempurnaan di berbagai sektor.

“Sebelumnya, kita bergerak menuju Bali Era Baru. Sekarang, kita sudah berada di dalamnya. Namun, masih ada bagian yang perlu disempurnakan, ibarat rumah yang sudah berdiri tetapi masih perlu ditata lebih baik,” jelasnya.

Sebagai upaya memperkuat pembangunan, ia menekankan pentingnya dasar hukum yang jelas. Menurutnya, dengan adanya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023, Bali kini memiliki regulasi yang lebih spesifik dan tidak lagi tergabung dalam aturan yang sebelumnya mencakup Bali, NTB, dan NTT.

“Ini adalah perjuangan saya sebagai gubernur agar Bali memiliki regulasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan daerah kita,” katanya 

Baca Juga :   Palguna Apresiasi Festival Sastra Saraswati Sewana Soroti Konsep Kepemimpinan Masa Depan Bali

Ia juga berkomitmen, bahwa periode 2025–2030 akan menjadi fase krusial dalam menentukan masa depan Bali selama satu abad ke depan. Menurutnya, keberhasilan dalam lima tahun mendatang akan menjadi fondasi yang kokoh bagi pembangunan berkelanjutan, sementara kegagalan akan berdampak panjang bagi generasi mendatang.

“Tidak ada pilihan lain selain harus berhasil! Sebagai gubernur, saya memiliki tanggung jawab politik, konstitusional, dan moral untuk memastikan rencana pembangunan berjalan sesuai visi,” tegasnya.

Dalam lima tahun pertama kepemimpinannya, pemerintah telah menetapkan 44 tonggak peradaban sebagai bagian dari pencapaian Bali Era Baru. Namun, implementasi sejumlah kebijakan sempat terhambat akibat pandemi COVID-19.

“Saat itu, kondisi sudah sulit tanpa tindakan tegas. Sekarang, saatnya kita bergerak. Saya akan menggunakan kewenangan penuh untuk menegakkan kebijakan ini. Momentum ini tidak boleh disia-siakan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Ia juga menjelaskan bahwa visi pembangunan Bali telah dijabarkan ke dalam 22 misi utama, yang akan menjadi panduan strategis dalam lima tahun ke depan. 

Ia memastikan bahwa semua program yang dijalankan merupakan kelanjutan dari kebijakan sebelumnya dan akan membawa Bali menuju kemajuan yang lebih signifikan.

“Ke depan, kita harus bekerja dengan fokus dan konsistensi. Tidak perlu memikirkan hal yang tidak relevan. Kita semua akan mati, yang terpenting adalah pertanggungjawaban kita terhadap Bali,” pungkasnya.

Penulis||Orin||Editor||Edo

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya