DENPASAR-Jurnalbali.com
Gubernur Wayan Koster menegaskan Bali harus meniru negara-negara maju seperti Tiongkok, jepang, Thailand, dan korea yang mengutamakan aksara asli mereka sebagai identitas dari peradaban. Hal tersebut disampaikan Koster saat menghadiri Acara Bali Signature: Drink Edition yang diselenggarakan oleh Level 21 Mall sebagai bagian dari program Bali Signature yang bertujuan mengangkat kekayaan budaya dan alam Bali jumaat 31/1/2025.
—
“Aksara itu adalah peradaban. Negara yang memiliki aksara sendiri menunjukkan peradaban yang kuat dan berpotensi menjadi negara maju. Bali memiliki aksara sendiri, artinya Bali memiliki peradaban yang kokoh. Ini harus kita dorong ke depan agar menjadi identitas dan kebanggaan, bukan sesuatu yang ditutupi atau dikesampingkan,” Koster dalam sambutannya.
Ia juga menyoroti ukuran Aksara Bali dalam desain The Selaka Aksara Bali, yang dinilai masih terlalu kecil dibandingkan aksara Latin.
Menurutnya, aksara Bali seharusnya lebih menonjol dan ditempatkan di bagian atas sebagai bentuk penghormatan terhadap peradaban lokal.
“Aksara Bali harus lebih berimbang, bahkan seharusnya ditempatkan di atas karena ini adalah peradaban kita yang harus dimuliakan. Kalau kita tidak mengutamakan aksara sendiri, dari mana peradaban kita? Tiongkok saja tidak menggunakan aksara Latin, mereka sepenuhnya memakai aksara sendiri, dan itu menjadi bagian dari kekuatan peradaban mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mendorong pihak terkait untuk lebih serius dalam mempromosikan aksara Bali, termasuk dengan menampilkan aksara ini di berbagai fasilitas publik.
Ia meyakini bahwa penggunaan aksara Bali secara lebih luas tidak membutuhkan biaya besar, tetapi memiliki dampak besar dalam membangun identitas budaya dan daya tarik Bali.
“Kalau semua papan nama dan identitas resmi menggunakan aksara Bali di bagian atas, auranya akan berbeda. Ini akan semakin memperkuat daya tarik Bali dan menarik lebih banyak perhatian. Ini bukan sesuatu yang sulit, hanya perlu komitmen untuk memasangnya,” tegasnya.
Penulis||Orin||Editor||Edo