DENPASAR,Jurnalbali.com – 

Tingkah laku wisatawan manca Negara (Bule) di Bali sudah semakin menjadi-jadi. Mereka berkendara di jalan ugal-ugalan, berkelahi sesuka hati bahkan menantang-nantang warga lokal. Ada juga yang melakukan pelecehan agama, berupa seorang wanita bule telanjang bulat di halaman Pura. Bahkan paling baru, beredar luas sangat viral sebuah video dimana sepasang bule, melakukan hubungan seks di tempat terbuka dan tempat umum, tepatnya di fasilitas umum yaitu di pinggir kolam renang sebuah hotel di Bali.

————-

Dalam video berdurasi kurang dari 30 detik tersebut, sepasang wisatawan asing yang belum diketahui identitas dan kewarganegaraannya tersebut asyik-asyik saja, melakukan hubungan badan dengan kondisi telanjang bulat.

Mereka tidak sedikitpun rishi, bahkan terkesan tidak menghiraukan sama sekali banyak penghuni hotel lainnya yang sedang makan di sekitar kolam renang dan sekadar bersantai atau berjemur di kolam itu. Sepasang bule tersebut seolah mempertontonkan keasyikan permainan seks dengan suara-suara dengusan sang bule perempuan.

Suara keduanya, dalam video tersebut sangat jelas,diduga ada seseorang yang merekamnya dengan video dari jarak yang cukup dekat.  

Video tersebut lantas beredar luas di grup WhatsApp dengan diberi deskripsi “Bali dijual murah akibatnya dipenuhi turis murahan.” Demikian tulisan yang tertera dalam video tersebut yang beredar luas pada Minggu (28/5/2023).

Hingga media ini menurunkan berita video bule pamer permainan seks di tempat umum tersebut, belum diketahui secara pasti kapan dan di hotel mana aksi hubungan badan kedua bule tersebut.

Sebelumnya juga terjadi aksi tak senonoh yang dilakukan seorang bule perempuan asal Jerman berinisial DT (28), di Ubud, Gianyar, Bali. Bule perempuan itu dalam keadaan telanjang bulat naik ke atas panggung yang sedang berlangsung tari-tarian adat Bali di Puri Saraswati Ubud.

Selain itu, ada juga aksi tak bermoral yang dilakukan seorang bule perempuan yang belum diketahui indentitasnya itu, memamerkan alat kelaminnya kepada orang yang mengajaknya bicara di sekitar jalan raya Seminyak, Kuta, Bali.

Lantas bagaimana pemerintah Provinsi Bali menangani aksi-aksi tak senoh para bule itu?

Saat ini Pemprov Bali sudah membuat buku panduan wisata dengan nama “Tour Does and Doesn’t”. Buku panduan itu berisi tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama seorang warga negara asing berada di Bali.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan buku panduan tersebut akan segera diluncurkan dalam bulan ini.

“Dalam bulan ini akan diluncurkan, masih menunggu hari baik,” terang Pemayun kepada Suara Denpasar, Sabtu (27/5), kemarin.

Dalam keterangannya, Pemayun berharap buku panduan tersebut dapat memberi dampak positif bagi pariwisata Bali dan menciptakan wisatawan yang berkualitas dan bermartabat. (*/W-49)