BPDPKS Gelar Pekan Riset Sawit 2024: 29 Inovasi dan Teknologi Terbaru Dipamerkan

04/10/2024 02:33
Array
Dirut BPDPKS Eddy Abdurrachman saat menyampaikan sambutan dalam acara Pekan Riset Sawit (Perisai) ke-8 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis 3/10/2024 (Foto/Orin)
banner-single

DENPASAR – Jurnalbali.com

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali mengadakan Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 3-4 Oktober 2024. Acara tahunan ini mengusung tema Green Gold: Transforming Palm Oil Industry dan dihadiri oleh 800 peserta. Pada acara tersebut, ditampilkan 29 inovasi hasil dari program Grand Riset Sawit (GRS), 10 hasil riset mahasiswa, serta demonstrasi produk riset seperti biosneakers, baterai superkapasitor untuk sepeda motor listrik, dan gerobak tandan buah segar (TBS) bertenaga listrik.

———–

Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurachman, dalam sambutannya mengapresiasi semua pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini. Ia menekankan pentingnya riset dan pengembangan guna menjamin keberlanjutan industri kelapa sawit nasional. Menurutnya, program Grand Riset Sawit yang telah berjalan sejak 2015 adalah langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri sawit Indonesia di pasar global.

“Kelapa sawit merupakan komoditas strategis nasional. Melalui riset dan inovasi, kami berharap dapat menciptakan produk-produk baru, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat daya saing global industri kelapa sawit Indonesia,” ujar Eddy, Kamis (03/10/2024).

Program riset dan pengembangan sawit yang dilakukan BPDPKS bertujuan memperkuat sinergi antara sektor hulu dan hilir dalam pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit. Eddy juga menekankan pentingnya menumbuhkan minat riset di kalangan mahasiswa agar industri sawit Indonesia memiliki masa depan yang berkelanjutan.

“Penting untuk menumbuhkan minat penelitian di kalangan mahasiswa Indonesia sejak dini, agar tercipta industri sawit yang tangguh dan berkelanjutan,” tambah Eddy.

Ia juga menjelaskan bahwa program GRS dirancang untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan aspek keberlanjutan (sustainability) dalam industri sawit. Selain itu, program ini juga bertujuan menciptakan produk dan pasar baru serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca Juga :   Krisis Beras di Manggarai, Cermin Kegagalan Bupati Edi Endi Dalam Strategi Ketahanan Pangan

“Sejak 2015, BPDPKS telah mendanai 346 kontrak kerja sama dengan 88 lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) yang melibatkan 1.212 peneliti di 20 provinsi,” jelasnya.

Untuk mendukung komersialisasi hasil riset, BPDPKS bekerja sama dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) dalam melakukan valuasi kesiapan teknologi terhadap invensi yang dihasilkan dari program GRS.

“Terdapat 30 invensi hasil riset GRS yang siap dikomersialisasikan, dan beberapa di antaranya sudah mendapatkan minat dari investor dalam bentuk Letter of Intent (LoI) atau Non-Disclosure Agreement (NDA),” ungkap Eddy.

Acara PERISAI 2024 ini terbagi dalam enam sesi dengan topik spesifik seperti bioenergi, pengelolaan limbah kelapa sawit, hingga pangan dan kesehatan. Acara ini juga diramaikan oleh Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa, yang diikuti oleh perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Sepuluh finalis terbaik mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil riset mereka di hadapan dewan juri.

PERISAI 2024 juga menyediakan ruang pameran yang memungkinkan para peserta berinteraksi langsung dengan para peneliti, serta sesi business matching untuk mempercepat komersialisasi hasil riset. Acara ini menjadi bukti nyata komitmen BPDPKS dalam mendukung transformasi industri kelapa sawit nasional melalui riset, inovasi, dan kolaborasi.

Penulis||Orin||Editor||Restin

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya