Dugaan Penggelapan Dana, Pintu Masuk Bongkar Kebusukan Bisnis Hotel Loccak Collection

27/10/2023 11:05
Array
Hotel Local Colecton Labuan Bajo (FOTO/ist)
banner-single

LABUAN BAJO, Jurnalbali.com –

Kasus dugaan penggelapan dana perusahan milik Hotel Loccal Collection yang dituduhkan kepada Renoldus Dwiputra Latif yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Mabar beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Bahkan kasus ini akan menjadi pintu masuk membongkar kasus kasus lain seperti laporan pajak yang diindikasi tidak jujur hingga ijin VIP yang diduga meggunakan ijin Restoran padahal tempat hiburan, dan masih banyak hal lain yang selama ini tertutup.

—————

Renold bahkan menjadi saksi kuncik layaknya Barada E dalam kasus Ferdy Sambo. Hal tersebut disampaikan oleh kuasa huku Renold, Francis Dohos Door saat memberikan keterangan kemedia pada Rabu, 25 Oktober 2023 di Labuan Bajo.

Ia menjelaskan bahwa Renold yang menjabat posisi strategis yang bekerja di tiga perusahan yakni Dtour Pesona Indonesia yang mengelola Hotel Loccal Colecction, Dtour Pesona Bajo yang mengeloa VIP di Gorontalo, dan Dtour Speed yang mengelola Transport travel yang merupakan bagian dari gurita bisnis Hotel Loccal Collection mengetahui semua apa yang terjadi dan bagaimana bisnis bisnis didalamnya hingga berapa omset dan berapa pajak yang sesungguhnya.

Ancis, sapaan Francis Dohos Door, mengaku bahwa dirinya terus melakukan pengumpulan data dan informasi untuk menjahit semua apa yang terjadi dalam kasus Renold. Bahkan dirinya menggandeng pihak yang memiliki keahlian khusus dalam mengaudit apakah Renold betul betul menggelapkan dana perusahan senilai 504 juta seperti yang dituduhkan ataukah Renold ini dijadikan kambing hitam atas persoalan internal diantara para pemilik saham yang diduga sedang berseteru lantaran laporan omsed yang tidak fair.

Ancis justeru mencium adanya indikasi distrust diantara  sesama pemilik saham, sehingga Renold ini dipasang untuk menjadi tumbal sehingga seolah olah pemicu masalah pajak dan rendahnya omset adalah ulah Renold.

Baca Juga :   Tersangka Pencabulan Anak di Boleng Terancam Hukuman Denda 5 Miliar

Tujuannya untuk meredam kisruh para pemilik saham yang sedang bergulir diinternal. Ancis mengkaitkan antara pemeriksaan oleh Pemda Mabar terhadap Hotel Loccal Collection yang menemukan adanya ketidak jujuran Loccal Collection dalam melaporkan wajib pajak dan omset. Temuan Pemda Mabar ini diduga membukan peluang adanya kisruh internal antara sesama pemilik saham.

Jika selama ini Rapat Umum Pemilik Saham (RUPS) diakhir tahun hanya disuguhkan dengan laporan Omzet yang lahir dari Renold berdasarkan instruksi Ngadiman itu tidak dipersoalkan.

Namun, begitu Pemda menemukan adanya indikasi laporan pajak yang tida jujur, maka para RUPS atau pemilik saham ini mempertanyakan bahwa jika ada penambahan pajak yang harus bayar ke Pemda Mabar maka tentu laporan omzetnya tidak jujur kepada RUPS. Hal ini menjadi pertanyaan para pemilik saham berapa sesungguhnya Omzet yang dihasilkan selama 1 tahun.

Untuk mengetahui kebenaran berapa besaran omzet dan besaran pajak, hanya Renold yang tahu sebagai Chief Accounting yang membuat laporan. Renold dibebani pekerjaan membuat dua jenis laporan yakni laporan omzet dan pajak kepada para pemilik saham dalam RUPS yang diduga tidak jujut dan laporan besaran omzet dan besaraan pajak yang asli. Tentu tidak sama nilainya karena Renold disatu sisi harus menjalankan instruksi atas yang menginstruksikan agar membuat laporan pajak serendah mungkin.

Namun, ada kecerobohan lain oleh petinggi Loccal Collection yang tidak dijaga yakni  beredarnya screenshoot percakapan antara Owner Hotel Loccal Collection, Ngadiman dengan Renold selaku mantan Chief Accounting yang menginstruksikan laporan pajak serendah mungkin hingga 20% dari penghasilan. Dalam instruksi itu bahkan Ngadiman mencatut nama Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dan Bupati Mabar, Edistasius Endi.

Media ini sudah berulang kali menghubungi Ngadiman untuk mengkonfirmasi terkait screenshoot percakapannya yang beredar. Sayangnya, hingga hari ini belum ada konfirmasi. Dirinya hanya meminta media ini menghubungi kuasa hukumnya Rico Panjaitan.

Baca Juga :   Ditreskrimsus Lakukan "Profiling Link"  dalam Kasus Doksing Ngurah Dibia

Ngadiman memberikan nomor kontak WA Rico Panjaitan. Media ini sudah 3 hari mengkonfirmasi kepada Rico, namun hanya berkelit bahwa besok dirinya akan mengklarifikasi. Terakhir jawaban Rico bahwa pihaknya siap menggelar press conffrens untuk mengklarifikasi.

Informasi lain yang diperoleh dari sumber rahasia bahwa kasus penyebaran konten yang diduga dilakukan oleh Ngadiman digroup WA internal Speed Tour juster menambah polemik diinternal Loccal Collection. Bahkan ada arahan agar kasus ini segera mencari solusi damai degan Renold dengan syarat Renold segera dibebaskan dan penggelapan dana yang dituduhkan dihapus atau dinyatakan lunas.

Ngadiman saat dikonfirmasi terkait dengan kebenaran informasi ini hanya menjawab agar media ini bisa menghubungi kuasa hukumnya ata Polres Mabar. “Tanya ke pengacara saya atau ke kepolisian aja,” ujarnya Kamis, 26 Oktober 2023 melalui pesat WA.

Ancis menyebut bahwa kasus tuduhan penggelapan 504 juta itu bisa dipertanggung jawabkan secara rinci oleh Renold. Relond kata dia hanya mengaku menggunaka uang itu sekitar 106 juta dan selebihnya itu uang entertain yang mengalir kebanyak orang dari berbagai profesi. Ancis menyebut bahwa Renold mengetahui siapa saja yang datang dan menerima uang dari berbagai profesi.

Penulis||Rio||Editor||Edo

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya