LABUAN BAJO Jurnalbali.com
Rapat dengar pendapat di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai Barat pada, Senin 25 April 2021 diwarnai aksi saling bentak dan pukul meja sehingga. Aksi tersebut nyaris saja berlanjut saling adu jotos antara peserta rapat.
———————————-
Kericuhan ini berawal ketika pimpinan sidang, Darius Angkur memberikan kesempatan kepada Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Manggarai Barat, Step Salut untuk berbicara menanggapi beberapa pendapat soal Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur soal penertiban bangunan dan gedung di dalam Kota Labuan Bajo yang melanggar sepadan jalan. Saat berbicara, Step Salut menuding pemilik bengkel di Jalan Soekarno, Chandra dan kuasa hukumnya, Iren Surya berbohong dalam memberikan pendapat. “Sebenar Saudara Chandra ini tidak jujur dan berbohong. Kuasa hukumnya juga berbohong,” ujar Step Salut dalam rapat tersebut.
Mendengar pernyataan Step Salut tersebut, Iren Surya langsung naik pitam dan memukul meja sambil menunjuk Step Salut. Dirinya tidak terima dituding berbohong oleh Kasat Pol PP Mabar, Step Salut. Anggota DPRD Mabar dan anggota Pol PP pun yang ikut rapat langsung kaget dan bangun dari tempat duduk menunjuk nunjuk dan mengusir Iren Surya keluar dari ruang sidang karena dianggap tidak menghargai anggota Dewan dan seluruh hadirin. Situasipun panas.
Melalui pengeras Suara, pimpinan sidang, Darius Angkur meminta Iren Surya untuk keluar dari ruang sidang. “Saya selaku pimpinan sidang meminta saudara Iren Surya untuk keluar dari ruang sidang. Silahkan keluar anda tidak menghargai forum ini,” ujarnya. Iren Surya pun dikawal untuk keluar. Sementara anggota dewan lain masih ribut.
Sidang pun langsung ditutup oleh Darius Angkur karena kericuhan dan situasi sudah mulai panas. Meski sidang sudah ditutup, namun diluar ruangan sidang sempat adu mulut antara Step Salut dan Seinudin Feliks Parus. Feliks Parus hadir dalam rapat tersebut sebagai bagian dari Chandra. Feliks sempat mengeluarkan nada emosi kepada Step Salut. “Anda ini kenapa sebut sebut nama saya. Maksud anda ini apa? Dari tadi kau sebut terus saya punya nama,” ujarnya sambil mendekati Step Salut. Namun massa yang lain cepat melerai pertengkaran mulut tersebut.
Dijelaskan bahwa DPRD Mabar menggelar rapat dengar pendapat yang melibatkan Pol PP, Perumahan Rakyat, Dinas Tata Ruang, Dinas Perijinan, pemilik bengkel Chandra dan Kuasa Hukumnya’ Iren Surya. Rapat tersebut diinisiasi oleh Chandra yang diduga sebagai pihak korban diskriminasi oleh Pol PP dalam penindakan sejumlah bangunan dan gedung yang melanggar sepadan jalan. Chandra merasa dirinya didiskriminasi dalam hal penertiban oleh Pol PP karena gedung dan bangunan lain di beberapa titik di Labuan Bajo tidak ditertibkan oleh Pol PP. Karena itu, dirinya menginisiasi untuk membawa persoalan ini ke RDP dengan Dewan Mabar. Sayang, rapat tersebut belum mencapai titik temu karena didahului dengan kericuhan sehingga pimpinan sidang langsung tutup sidang. (*/Rio)