LABUAN BAJO, Jurnalbali.com –

Tu,a Golo Kampung Nterlaing, Bone Bola tantang mantan Camat Boleng, Bonavantura Abunawan ihwal pelaporan dirinya ke polisi atas kasus dugaan penipuan jabatannya sebagai Tu,a Golo Nterlaing. Hal itu disampaikan Bone Bola saat dikonfirmasi media ini pada Senin, 29 Mei 2023.

———-

Menurut Bone Bola, dirinya sangat tidak takut ihwal pelaporan di Polres Mabar. Pasalnya, Laporan itu sangat tidak berdasar. Apalagi, Bonavantura adalah bukan merupakan warga adat kampung Nterlaing melainkan warga kampung Mbehal.

Bone Bola menjelaskan bahwa jabatannya sebagai Tua,a Golo Kampung adat Nterlaing tidak mesti ada pengakuan dari masyarakat Mbehal. Karena baik kampung Nterlaing maupun Mbehal memiliki wilayah kekuasaan masing masing. Sehingga secara budaya memiliki ulayat dan Tu,a Golo masing masing.

“Saya pikir begini (saya sebagai) Tu,a Golo itu tidak butuh diakui atau pengakuan dari kampung adat lain. Bahwa benar atau tidaknya itu (saya sebagai Tu,a Golo) itu tidak jadi masalah. Karena dia (Bonavantura Abunawan) kampung adat lain, saya kampung adat lain. Yang megakui (saya sebagai Tua,a Golo) ya warga adat Terlaing bukan (Kampung adat) Mbehal,” ujarnya.

Bone Bola mempertanyakan sikap Bonavantura Abunawan yang melaporkan dirinya ke Polres Manggarai Barat (Mabar) atas kasus dugaan penipuan jabatamya sebagai Tu,a Golo Kampung adat Nterlaing. “Kalau bukan saya (Tu,a Golo Nterlaing) lalu siapa? Harus orang Nterlaing. Tidak mungkin bone bola itu buka Tu,a Golo Nterlaing. Memang saya ambil kau punya Bapa di Mbehal? Keliru sekali Bona Vantura itu mengatakan Bone Bola bukan Tu,a Golo.  Bonavantura itu bukan warga adat saya (di Nterlaing),” ujarnya.

Bone Bola mengaku tidak mengenal Bonavantura Abunawan. Ia juga mengaku tidak mengetahui status sosial dari Bonavantura Abunawan di Mbehal. “Statusnya dia di Mbehal saya tidak tahu. Saya tidak bisa mengatakan bahwa Bonavantura itu bukan Tu,a Golo. Tergantung benarnya dia itu Tu,a Golo ya Orang Mbehal dan tergantung orang Mbehal,” ujarnya.

Ia juga membantah soal tuduhan Bonavantura yang menyebut bahwa Kampung Adat Nterlaing itu memiliki Lingko tapi tidak memiliki Gendang. Pernyata Bonavantura dinilainya sebagai pernyataan dari seorang mafia yang aneh. Dia menganalogikan bahwa mana mungkin ada anak tapi tidak punya mamanya. “Tidak punya gendang itu ganjil aneh. Mana mungkin punya anak tapi tidak ada mamanya. Kalau ada Lingko berarti istilah orang Manggarai itu Lingko peang Gendang one. Kalau Lingko ada mana mungkin Gendang tidak ada. Itu semua bagian daripada mafia.

Dalam penjelasannya juga, Bone Bola tidak mengakui soal fakta sejarah sebagaimana yang dijelaskan oleh Bonavantura bahwa Kampung adat Nterlaing sumbernya dari Kampung Mbehal. Terkait hal itu, Bone Bola menegaskan bahwa Nterlaing itu sumbernya dari Gelarang Loseng bukan dari Mbehal.

“Memangnya (Kampung) Mbehal dari mana? Kalau ada pertemuan para Tu,a Golo itu semua bagian dari mafia. Karena apa, di (wilayah Kecamatan) Boleng ini ada 3 Gelarang. Gelarang ini mencakupi tentang bagian bagian tanah adatnya. Gelarang loseng melingkupi, yang memberi Gendangnya Mbehal dan tanah adatnya ya Gelarang Loseng. Orang Loseng, Orang Rareng, Orang Nterlaing, Orang Wangkung, Orang Mbehel. Itulah jama masa lalu yang menata tanah adat, bukan Dalu,” ujarnya.

Bone Bola menjelaskan bahwa pun jika pihak dari Gelarang Loseng tidak mengakui Nterlaing sebagai keutuhan adat maka pihaknya harus pasrah. Tapi sekali lagi ini menegaskan bahwa Nterlaing sumbernya bukan dari Mbehal. Baik Nterlaing maupun Mbehal itu semua lahirnya dari Mbehal. “Tapi kalau Loseng tidak mengakui (Nterlaing dari Gelarang Loseng) oke kami pasrah,” ujarnya.

Penulis||Rio||Editor||Billy