TABANAN,Jurnalbali.com –
Rencana jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan segera terwujud. Direncanakan ground breaking akan dilaksanakan pada tanggal 10 September 2022 di Kecamatan Pekutatan tepatnya di tanh milik negara wilayah persil yang selama ini ditanami pohon karet. Hal tersebut diutarakan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster saat peletakan batu pertama Candi Pemedalan Agung Pura Jagatnatha Kabupaten jembrana yang didampingi leh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Kamis (18/8/2022).
———-
“Setelah kita menyelesaikan segala perlengkapan di Kementrian dan juga lahan yang akan dipergunakan milik Kehutanan Nasional Bali Barat yang harus memerlukan persetujuan kementrian kehutanan dan studi mengenai dampak lingkungan. Astungkara sekarang sudah mulai tahapannya tercapai, dan Ground Breaking pada tanggal 10 September 2022 nanti kita sudah siap,” terangnya.
Koster mengaku, rencana ground breaking jalan tol akan diadakan di Kecamatan Pekutatan tepatnya di wilayah persil. Tanah tersebut merupakan aset perusahaan daerah di kabupaten Jembrana. “Setelah nanti ground breaking ini harus tuntas dan berlanjut terus. Dengan jalan tol ini saya kira nanti ada fasilitas lain yang kan dikembangkan di Kabupaten Jembrana termasuk juga Tabanan.
Menurutnya, yang paling banyak dilintasi adalah Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan dari Gilimanuk sampai Mengwi, dengan total lebih dari 50 desa yang akan dilintasi jalan tol. Dikawasan tersebut, juga akan dibangun lokasi yang menjadi pusat perekonomian baru berupa desa untuk UMKM dan juga destinasi wisata baru yang diberi nama Taman Kerti Bali Semesta
“Kabupaten yang paling banyak mendapatkan manfaat ekonomi yang paling banyak mendapatkan dampak dari tol tersebut adlah Kabupaten Jembrana dan Kaupaten Tabanan dan sekaligus Sekaligus untuk menyeimbangkan pembangunan antara Bali Utara, selatan, barat, timur dan Bali tengah. Selama ini pembangunannya berpusat di Bali selatan jadi pusat perekonomian tumbuh di selatan,” ujarnya.
Akibat pembangun berpusat di Bali selatan, menurut Koster, pembangun menjadi timpang, tidak hanya ekonomi yang timpang akan tetapi kependudukan antar wilayah tersebut akan timpang. Rame-rame pindah ke Bali Selatan, karena pusat perekonomian hanya ada di Bali selatan disana masyarakat semua mencari kehidupan untuk bekerja.
“Sekarang strategi saya untuk membangun Bali, dengan nangun Sat Kerti Loka Bali itu adalah, semua wilayah harus dibanguun sesuai dengan potensinya, sebelum pusat ekonomi dibangun, infrastrukturnya yang harus dibangun, tidak ada negara ekonominya maju kalau infrastruktur tidak dibangun terlebih dahulu,” jelas Koster.
Ia menyakini, selama ini Provinsi Bali paling tertinggal pembangunan infrastruktur. Belum pernah ada design dari pemerintah daerah yang merupakan insiatif daerah. “Pembangunan infrastruktur besar semuanya itu merupakan insiatif dari pemerintah pusat karena ada kebutuhan mendesak,” ucapnya.
Ia juga mengaku selama kepemimpinannya jalan short cut Buleleng-Mengwi sudah berjalan sebanyak 70 persen, jalan tersebut sebenarnya selesai pada tahun 2023, dikarenakan pandemi melanda, ditargetkan 2024 selesai. Untuk intrastruktur laut, kami sudah membangun 3 pelabuhan sekaligus yang berada di Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan yang akan selesai bulan September ini,” tutupnya. (*E-49)
Penulis|Rls|Editor|Edo