Kemenparekraf Pastikan Pariwisata Bali Buka Bertahap

09/04/2021 01:23
Array
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kurleni Umar
banner-single

JAKARTA Jurnal Bali.com

Bali sedang bersiap membuka pariwisata internasional. Sejumlah kebijakan sedang digodog untuk menyongsong dibukanya pariwisata Bali ini. Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kurleni Umar mengatakan, pembukaan pariwisata Bali dilakukan secara bertahap.

——————————-

“Pembukaan dilakukan secara bertahap. Nusa Dua, Sanur, dan Ubud sebagai pilot projectnya,” kata dia saat memaparkan materi terkait prakondisi pembukaan kembali Pariwisata Bali, Rabu (7/4/2021) di Taman Nusa, Gianyar, Bali. 

Ia melanjutkan, pariwisata akan dibuka jika terjadi risiko penularan yang rendah. Oleh karena itu, dilakukan vaksinasi di tiga zona ini untuk tercapainya herd immunity. Ada pula beberapa parameter yang harus dipenuhi, seperti penurunan tingkat kasus baru dan penurunan populasi tertular Covid-19.

Baca Juga :   Menparekraf Rampungkan Konsep Free Covid-19 Corridor Untuk Turis Masuk Bali

Kesiapan sistem kesehatan dan keselamatan yang memadai juga menjadi parameter dibukanya Bali. Kurleni Umar juga meminta terwujudnya sistem transportasi yang aman. “Saya ingin ada yang bertanggung jawab terhadap transportasi, artinya memastikan sistem transportasi yang terintegrasi dengan zona aman. Intinya di sini memastikan wisatawan berkunjung ke daerah zona hijau,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa menekankan, biro perjalanan harus mengajak wisatawan berkunjung ke zona hijau. “Biro perjalanan juga harus mengatur paket tur sesuai arahan gubernur,” ujar dia.

Baca Juga :   35 Ribu Warga dan Pekerja Pariwisata Sanur Mulai di Vaksin

Tentunya dengan integrasi berbagai elemen wisatawan yang datang sehat begitu pula saat pulang ke negaranya dengan sehat.

Astawa menambahkan, travel bubble yang dibuka nantinya yaitu wisatawan dari China, UEA, Singapura dan Korea Selatan. Ia mengharapkan tata kelola pembangunan kepariwisataan harus diselenggarakan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang lebih baik.

Menurut dia, Ubud sebagai pilot project dibukanya pariwisata juga disebabkan sejarah pariwisata Bali yang dimulai dari Ubud dan berkembang ke Sanur dan Nusa Dua. (*/Bil)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya