JAKARTA Jurnal Bali.com
Skema pemulihan Pariwisata Bali yang antara lain ditempuh dengan pemberian pinjaman lunak kepada para pelaku usaha pariwisata di Bali yang sempat diusulkan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat keduanya bertemu di rumah Jabatan Gubernur Bali beberapa waktu lalu akhirnya benar-benar dibahas pada tingkat Kemenko.
——————————
Kepastian tersebut diperoleh dari keterangan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo bertepatan dengan pertemuan antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam rangka membahas rencana program kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam skema besar Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin 16 Februari 2021.
Seperti dilansir PATADaily.id, Rabu 17 Februari 2021, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, mengatakan, saat ini Kemenparekraf/Baparekraf tengah memperkuat data sasaran industri juga pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. “Kita upayakan semaksimal mungkin, karena pada akhirnya akuntabilitasnya juga harus dijaga. Kita sudah mendapatkan model (Hibah Pariwisata) di tahun 2020 kemarin yang bisa direplikasi kembali untuk hotel dan restoran juga untuk memperluas jangkauan,” kata Fadjar Hutomo.
Terkait program stimulus pinjaman lunak sebesar Rp9 triliun yang sebelumnya diajukan Pemprov Bali kepada pemerintah pusat, disebutkan bahwa sudah ada mekanisme penyaluran yang akan dilakukan melalui PT SMI, salah satu SMV di bawah Kementerian Keuangan yang bergerak di bidang pembiayaan dan penyiapan proyek infrastruktur. “Mekanisme penyaluran yang tersedia adalah melalui PT SMI,” kata Fadjar.
Terkait pertemuan Menparekraf dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menparekraf Sandiaga Uno menegaskan komitmen pemerintah dalam membangkitkan sector pariwisata di tanah air yang benar-benar terpukul oleh pandemic Covid-19. “Hari ini kita diberikan komitmen bahwa kita harus bangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan program-program yang berbasis data, terukur, tepat sasaran, dan juga tepat manfaat,” kata Menparekraf Sandiaga Uno usai pertemuannya dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin 16 Februari 2021.
Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Kurleni Ukar, serta Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo.
Beberapa program yang menjadi fokus pembicaraan adalah rencana untuk melanjutkan dan memperluas dana hibah pariwisata. Di tahun 2020, hibah pariwisata yang merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tercatat sebesar Rp3,3 triliun.
Program ini tujuan utamanya membantu pemerintah daerah serta industri hotel dan restoran yang sedang mengalami gangguan finansial. Selain itu program pemulihan akibat pandemi yang terealisasi sebesar 69,47 persen atau sebesar Rp2,26 triliun.
Diharapkan penyaluran anggaran tersebut bisa dilanjutkan di tahun ini dan diperluas. Diantaranya kepada usaha pariwisata yang membayar pajak hiburan, biro perjalanan wisata, dan lainnya. “Arahan dari Pak Menko kalau bisa di kuartal pertama ini sudah ada perbaikan,” kata Sandiaga.
Sedangkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan, pariwisata adalah sektor yang paling terkena dampak dan pulih paling akhir. Oleh karena itu, pada kuartal pertama tahun 2021 harus ada perbaikan sehingga bisa mendorong dan menunjang perekonomian Indonesia. “Perekonomian Indonesia ditargetkan bisa tumbuh positif di tahun ini, dan kita upayakan di kuartal pertama juga bisa tumbuh positif dan sektor pariwisata bisa mendongkrak ke atas,” kata Airlangga. */Bil