DENPASAR, Jurnalbali.com
Peringatan Hari Pers Nasional tahun 2022, seharusnya dilaksanakan secara virtual saja, mengingat sejak Januari hingga memasuki bulan Februari 2022, perkembangan pandemi covid-19 kembali meningkat signifikan. Di beberapa kota di tanah air, jumlah pasien positif covid-19 terus meningkat tajam.
——————–
‘Menurut saya, peringatan Hari Pers Nasional tahun 2022 yang dilaksanakan di Kendari-Sulawesi, cukup virtual saja. Atau bisa dilakukan seperti tahun lalu, peringatan HPN dilaksanakan di masing-masing Provinsi. Presiden berpidato secara virtual,’ ujar Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja, pada Sabtu 5 Februari 2022.
Meski demikian, pria yang akrab disapa Edo ini menegaskan, jika memang panitia sudah terlanjur mempersiapkan acara peringatan HPN tersebut secara tatap muka di Kota Kendari, maka solusi terbaik adalah mengurangi jumlah peserta.
‘Kalau selama ini, setiap provinsi mengirim rata-rata 10 orang, maka kali ini cukup satu orang saja atau maksimal dua orang, yaitu Ketua dan Sekretaris dari setiap organisasi wartawan dan organisasi Media. Kita yang jadi praktisi media yang dipercaya masyarakat sebagai garda terdepan dalam edukasi dan pencegahan penyebaran pandemic covid-19, harus juga memberikan contoh yang baik, walaupun pemerintah belum bersikap apakah harus kembali terapkan PPKM atau tidak,’ ujar Edo.
SMSI Bali sendiri kata Edo, sudah berkoordinasi dengan pengurus pusat SMSI untuk tidak menghadiri peringatan HPN 2022 di Kendari, meski pun SMSI pusat telah mengundang secara resmi SMSI Bali dan seluruh pengurus SMSI Provinsi di Indonesia.
Kabar terbaru dari Panitia HPN 2022 di Kendari, menyebutkan bahwa Presiden Jokowi telah memutuskan untuk batal menghadiri HPN. Presiden tetap membuka peringatan hari jadi pers nasional namun dilakukan secara virtual dari istana negara Jakarta.
Kepastian pembatalan kehadiran Presiden RI tersebut disampaikan Ketua Panitia Lokal peringatan HPN 2022 Kendari, Nur Endang Abbas pada Sabtu 5 Februari 2022.
“Hasil rapat semua virtual, tapi semua tetap hadir virtual. Iya (Presiden tidak datang), kemungkinan karena Covid-19 naik,” kata Nur Endang Abbas seperti dikutip beberapa media nasional. (*/Bil)