DENPASAR – Jurnalbali.com 

Pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta, berkomitmen menyelesaikan pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Besimejajar di Kubutambahan dan membangun Sports Center di setiap desa di Kabupaten Buleleng. Giri Prasta menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendukung pengembangan minat dan bakat olahraga generasi muda.

——–

“GOR Besimejajar akan segera kami selesaikan. Jika perlu, setiap desa di Buleleng akan dibangun satu Sports Center,” ujar Nyoman Giri Prasta dalam kampanye terbuka yang digelar di GOR Besimejajar, Selasa, 1 Oktober 2024.

Sports Center ini akan dilengkapi dengan fasilitas seperti lapangan voli, basket, sepak bola, futsal, serta gedung serbaguna untuk keperluan komunitas. Giri Prasta menegaskan pentingnya penyediaan sarana olahraga sebagai bagian dari komitmen Koster-Giri untuk memajukan generasi muda Bali.

Sebelumnya, GOR Besimejajar merupakan salah satu program infrastruktur yang dibangun atas inisiatif Wayan Koster selama menjabat sebagai Anggota DPR RI dan Gubernur Bali. Gedung ini kini menjadi pusat berbagai kegiatan masyarakat di Kubutambahan.

Tidak hanya fokus pada olahraga, pasangan Koster-Giri juga menjanjikan alokasi dana sebesar Rp 500 miliar per tahun untuk Buleleng. Dana ini bersumber dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) serta bantuan keuangan khusus (BKK) melalui program Badung Angelus Buana.

“PHR Badung akan kami alokasikan minimal Rp 500 miliar per tahun untuk Buleleng. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memperjuangkan pembangunan di daerah ini,” tegas Giri Prasta.

Kampanye terbuka yang dihadiri lebih dari seribu warga Kubutambahan ini turut dihadiri oleh Plt Ketua DPC PDI-P Buleleng, Gede Supriatna, dan Nyoman Sutjidra, calon Bupati Buleleng, serta jajaran pengurus PDI-P Bali dan tokoh masyarakat setempat. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan band lokal Bali, Mr. Botax, dengan duet spesial antara Giri Prasta dan vokalis band tersebut.

Di akhir kampanye, Giri Prasta menegaskan pentingnya menjaga adat dan budaya Bali meskipun Buleleng terus maju. “Kemajuan Buleleng tidak boleh menggerus adat dan budaya Bali,” tutupnya.

Penulis||Orin||Editor||Restin