LABUAN BAJO, Jurnalbali.com – 

Iming-iming lolos tes masuk TNI,  seorang oknum guru di salah satu SMK di Labuan Bajo inisial VT diduga melakukan penipuan terhadap 7 orang korban di wilayah Manggarai dan Manggarai Barat. Kejadian ini pada tahun 2021 lalu. Dugaan aksi penipuan tersebut disampaikan salah satu orang tua korban, Yan dari Satar Mese kepada poskota pada Sabtu, 11 February 2023 di Labuan Bajo.

——————-

Ia menjelaskan bahwa awal mula dirinya bertemu VT di salah satu rumah kelurga di Ruteng secara kebetulan. Pada saat itu, lanjutnya, Yan berbicara soal niatnya agar anaknya bisa lolos ikut tes masuk Tentara. Tiba tiba saja dalam obrolan tersebut VT menimpal dan mengakui jika dirinya bisa membantu karena mengaku mengenal banyak petinggi TNI, sehingga anak dari korban bisa lolos.

“Kami bertemu di Ruteng itu secara kebetulan. Kami bahas itu (soal tes masuk TNI) toh. Dia bilang dia bisa bantu. Jadi kemarin itu (2021) saya serahkan 200 juta secara bertahap. Tapi ya tidak lolos,” ujarnya. Merasa dirinya ditipu, ia pun meminta agar uangnya dikembalikan. “Dia (VT) mengembalikannya secara bertahap. Dan saya punya sudah lunas semua menjelang akhir tahun,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa VT sempat membuat surat pernyataan saat menerima uang darinya yang rencananya akan mau diserahkan kepada petinggi TNI agar anak korban bisa lolos. Dalam pernyataan tersebut yang ditulis oleh VT sendiri dengan menggunakan tulisan tangan  menerangkan bahwa VT betul sudah menerima uang dari Yan sebagai uang pengganti anaknya untuk bisa lolos dalam tes masuk TNI. “Ia ada itu (surat pernyataan). Tapi saya punya sudah lunas semua toh dibayar sama dia,” ujarnya.

Korban lain dari Manggarai Barat, yang meminta namanya dirahasiakan karena alasan menjaga nama baik anaknya yang sudah lolos tes murni (tanpa bayar sepeserpun) pada tes masuk TNI kali berikut usai kena tipu oleh VT menjelaskan bahwa dirinya diminta 207 juta oleh VT jika anaknya mau lolos masuk TNI. Sumber ini pun menyerahkan uang kepada VT secara bertahap baik melalui transfer ke rekening maupun cash. Totalnya ada 207 juta.

“Waktu itu kami ada 7 orang yang jadi korban. Ada yang dari Ruteng. Yang 7 orang ini semuanya gugur atau tidak lolos. Kalau saya tidak salah mungkin sampai 1 M lebih itu karena kami bayar diangka ratusan semua itu,” ujar sumber.

Ia menjelaskan bahwa begitu dirinya mengetahui bahwa anaknya tidak lolos, ia pun menghubungi VT untuk menanyakan kenapa anaknya tidak lolos masuk TNI. Namun, VT mejawab bahwa sabar saja karena mereka nanti masuk dicadangan. “Saya tanya cadangan apa maksudnya? Kau jangan tipu saya. Kau harus kembalikan saya punya uang,” ujarnya.

Karena tidak puas, sumber ini pun mendatangi rumah VT di Labuan Bajo dan hendak mau sita rumahnya. Namun, terakhirnya dimediasi dan VT siap mengembalikan uang korban secara bertahap. “Saya punya sisah 12 juta sampai sekarang. Saya masih tunggu ” ujarnya.

Sumber ini menjelaskan bahwa pada saat menyerahkan uang kepada VT ada semua bukti kwitansi, surat pernyataan, dan foto saat menerima uang. “Ada surat pernyataannya bahwa sudah menerima uang untuk lolos tes masuk TNI. Itu tanda tangan di atas meterai,” ujarnya.

Korban lain yakni, Aldo dari Manggarai juga orang tuanya harus rela menjual sawah agar bisa lolos masuk TNI. Sayangnya justeru kena tipu. Karena tidak lolos tes akhirnya dia pun bekerja di sebuah Ruko di Ruteng.  

Media ini pun sudah berupaya  menghubungi VT melalui panggilan WhatsApp  untuk mengkonfirmasi hal tersebut namun, VT tidak menjawab meski berdering. Kemudian media ini pun mencoba mengirim pesan singkat melalui WhatsApp untuk mengkonfirmasi terkait hal tersebut, namun hingga berita ini diturunkan, VT juga belum membalas pesan WA yang dikirim. (*/Rio)