DENPASAR,Jurnalbali.com – 

Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang, diprediksi akan diikuti ribuan bahkan jutaan pemilih pemula seluruh Indonesia. Untuk daerah Bali sendiri, berdasarkan pemutakhiran data pemilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali hingga Juni 2023 sebanyak, 3.269.516 pemilih, belum termasuk calon pemilih yang memperoleh hak pilih pada Februari 2024.

———–

KPU Bali sendiri memprediksi jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2024, bisa menyentuh angka belasan hingga puluhan ribu pemilih pemula. Para pemilih kategori ini, perlu dibekali pemahaman tentang penggunaan hak pilih dalam Pemilu.

Turut melakukan edukasi dan sosialisasi Pemilu kepada para pemilih pemula, khususnya di Kota Denpasar, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Warmadewa menggelar literasi dan Pengabdian Masyarakat dengan menyasar sejumlah pemilih pemula yang akan mencoblos dalam Pemilu 2024 dan pertama kali menggunakan hak pilih.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Sumerta Kauh Denpasar pada, Rabu, 14 Juni 2023.  

Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dipimpin salah seorang dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Warmadewa, Anastacia Patricia Novlina Nurak, S.IP., M.I.P.

Kegiatan tersebut mengambil tema ‘Pemberdayaan Pemilih Muda Dalam Menangkal Hoax Menuju Pemilu Serentak Tahun 2024’ tersebut dilaksanakan di Aula Serbaguna Kantor Desa Sumerta Kauh Kantor Desa Sumerta Kauh.   

Turut hadir menyaksikan dan sekaligus membuka secara resmi kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah Kepala Desa Sumerta Kauh, I Wayan Sentana, SH.

Anastacia Patricia Novlina Nurak menjelaskan, kegiatan pengabdian tersebut merupakan lanjutan kegiatan pengabdian sebelumnya yang dilaksanakan di Desa Sumerta Kauh tahun 2022. Kala itu tema yang dipilih adalah “Peningkatan Literasi Media di Desa Sumerta Kauh sebagai Upaya Pencegahan Eksploitasi Politik Identitas di Era Post-Truth”

Dikatakan Anastasia, kegiatan pengabdian tahun 2023 kali ini menyasar Pemilih Muda di Desa Sumerta Kauh. Hadir perwakilan STT Sumerta Kauh, para klian banjar dengan jumlah total sekitar 40 orang peserta.

LPM Universitas Warmadewa menyediakan beberapa nara sumber, dimana salah satunya adalah Dimas Fadhillah Aprilian Santosa. Ia adalah salah seorang Penggiat Muda literasi digital yang juga merupakan Komite Edukasi Mafindo Wakil Korwil Mafindo Bali PIC LMS Mafindo sekaligus Founder dan CEO Rumah Penalaran.

Lebih lanjut Anastasia mengatakan, pemberdayaan pemilih muda pada kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Sumerta Kauh terdiri dari beberapa segmen yakni; Demokrasi: Mengapa Kita Memilih?, Menjadi pemilih kritis. Yuk, periksa fakta dan Aku siap menjadi pemilih cerdas!

Adapun yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut adalah Pertama: Memahami makna pemilu sebagai wadah Demokrasi Mengetahui peran penting pemilih pemula, Kedua, Mengidentifikasi tantangan pemilih pemula dalam Pemilu 2024 seperti: Tsunami informasi, banjir hoaks, politik identitas, hate speech, Ketiga Memahami berpikir kritis sebagai bekal bagi pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam Pemilu, dan keempat, Mampu periksa fakta.
Berkomitmen untuk menjadi pemilih cerdas dalam pemilihan umum.

Dalam kegiatan ini para peserta juga diajarkan cara menggunakan tools pemeriksa fakta yang dilakukan dengan simulasi aktif antara peserta dan narasumber, berikut adalah tools yang diuji coba; Chatbot Kalimasada (0859-21-600-500), Aplikasi Hoax Buster Tools, Situs http://cekfakta.com, Situs http://turnbackhoax.id dan Google Reverse Image. (*/Bil)